Pertanyaan:
Assalamualaikum ustad.
Beberapa hari yang lalu saya sedang kecewa dengan seseorang karena dia telah menyakiti hati saya. Karena saya sakit hati saya meneror orang tersebut. Dan saya menjelek jelekan orang tersebut. Saya sampai membawa bawa orang tua dia dan menyumpahkan dia tidak sukses. Saya betul betul khilaf. Sampai pada akhirnya dia mengetahui bahwa itu perilaku saya. Saya sudah meminta maaf kepada dia namun dia marah besar kepada aku. Itu memang salah aku. Saya sudah berusaha agar dia memaafkan aku. Namun belum ada jawaban dari dia. Saya sangat menyesal. Saya takut hal yang saya ucapkan terjadi kepada saya. Saya harus gimana supaya itu tidak menghalangi kesuksesan saya di masa depan.
--
Marista (Yogyakarta)
Jawaban:
وعلسكم السلام ورØمة الله وبركاته
Saudari Marista yang dirahmati ALLAH SWT.
Anda sudah melaukan kekhilafan tetapi anda sudah melakukan yang terbaik dengan meminta maaf kepada orang yang anda zalimi. Sebagaimana sabda RasuluLLAH SAW:
عَنْ أَبÙÙŠ Ø£ÙŽÙŠÙّوبَ الْأَنْصَارÙÙŠÙÙ‘ØŒ Ø£ÙŽÙ†ÙŽÙ‘ رَسÙولَ الله٠صَلَّى الله٠عَلَيْه٠وَسَلَّمَ، قَالَ: «Ù„َا ÙŠÙŽØÙÙ„ÙÙ‘ Ù„ÙÙ…ÙسْلÙم٠أَنْ يَهْجÙرَ أَخَاه٠Ùَوْقَ ثَلَاث٠لَيَال٠، يَلْتَقÙيَان٠ÙَيَصÙدÙÙ‘ هَذَا وَيَصÙدÙÙ‘ هَذَا، وَخَيْرÙÙ‡Ùمَا الَّذÙÙŠ يَبْدَأ٠بÙالسَّلَام٠))
“Dari Abî Ayûb al-Anshâriy, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda; ‘Tidak halal seorang muslim mendiamkan saudaranya lebih dari tiga malam diamana keduanya bertemu lalu yang ini berpaling dan yang itu berpaling. Yang terbaik di antara keduanya ialah orang yang memulai mengucapkan salam’.(HR. Bukhari dan Muslim )
Anda harus faham juga kalau beliau yang anda sakiti hatinya butuh proses untuk memaafkan anda. Sehingga anda harus sabar menunggunya dengan tetap berprasangka baik dan tetap bersikap baik pada orang tersebut.
In syaa ALLAH tidak menghalangi sukses anda di masa depan. Dan tolong jadikan pelajaran agar anda lebih pandai menjaga emosi dan mencela apalagi membawa-bawa nama orangtuanya.
WaLLAHU a'lam
--
Selamet Junaidi