Assalamualaikum, saya putri.
Mau bertanya, kemaren saya udah di talak 1 oleh suami saya. Dan rasanya berat buat pisah. Apa masih bisa rujuk kembali? Dan syarat rujuk itu apa?
Trima kasih
Wa alaikum salam warahmatullahi wabarakatuhu.
Terkait talak Allah berfirman :
الطَّلَاقُ مَرَّتَانِ ۖ فَإِمْسَاكٌ بِمَعْرُوفٍ أَوْ تَسْرِيحٌ بِإِحْسَانٍ ۗ
Talak (yang dapat dirujuki) dua kali. Setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara yang ma'ruf atau menceraikan dengan cara yang baik (QS. Al Baqarah: 229)
وَالْمُطَلَّقَاتُ يَتَرَبَّصْنَ بِأَنْفُسِهِنَّ ثَلَاثَةَ قُرُوءٍ وَلَا يَحِلُّ لَهُنَّ أَنْ يَكْتُمْنَ مَا خَلَقَ اللَّهُ فِي أَرْحَامِهِنَّ إِنْ كُنَّ يُؤْمِنَّ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآَخِرِ وَبُعُولَتُهُنَّ أَحَقُّ بِرَدِّهِنَّ فِي ذَلِكَ إِنْ أَرَادُوا إِصْلَاحًا
“Wanita-wanita yang ditalak hendaklah menahan diri (menunggu) tiga kali quru’ (masa ‘iddah). Tidak boleh mereka menyembunyikan apa yang diciptakan Allah dalam rahimnya, jika mereka beriman kepada Allah dan hari akhirat. Dan suami-suaminya berhak merujukinya dalam masa menanti itu (masa ‘iddah), jika mereka (para suami) menghendaki ishlah” (QS. Al Baqarah: 228).
Dari dua ayat diatas dapat diberikan penjelasan terkait talak adalah serikut:
Talak itu ada dua macam: talak raj’i dan talak bain. Talak bain dibagi dua : bain shugra dan bain kubra.
Dengan demikian Anda boleh rujuk dengan ketentuan seperti yang telah dijelaskan diatas. wallahul alam biishowab.