Konsultasi Pernikahan Muda

Lain-lain, 16 Januari 2021

Pertanyaan:

Assalammualaikum,anak saya baru menikah sebulan,tapi anak saya tidak nyaman dg pernikahannya karena mengalami masalah yg tidak jelas ujung pangkalnya,hanya dia merasa ingin cerai saja,tidak suka berinteraksi dengan suaminya,padahal anak saya cerita bahwa suaminya baik,sabar,dan bertanggung jawab,tapi anak saya terus sedih tanpa sebab,sering murung dan menangis,saya jadi khawatir,bagaimana mengatasi depresi anak

saya,anak saya juga orangnya insecure dan introvert



-- Novi (Bekasi)

Jawaban:

wa alaikum salam warahmatullah wabarakatuhu.

Alhamdulillah Allah telah menganugerahkan kepada putri Anda pasangan hidup yang baik. Bersyukurlah karena rasa syukur itu menambah nikmat, sementara kufur itu bisa menghilangkan nikmat. Mudah-mudahan rasa syukur itu menjadi sebab kuatnya ikatan kasih sayang putri Anda dan suaminya. Allahumma aamiin.

Banyak pasangan yang baru menikah  yang mengalami masalah seperti yang dialami putri Anda, yaitu perasaan tidak nyaman,perasaan tidak cocok,masalah kecil dan remeh menjadi besar, tiba-tiba ada masalah yang tidak diketahui sebabnya dan lain-lain. Pikiran untuk berpisah sering muncul dan vonis bahwa pasangannya adalah pasangan yang tidak cocok.

Berikut beberapa saran yang bisa disampaikan semoga membantu menyelesaikan masalah:

  1. Masa adaptasi adalah keniscayaan. Masa penyesuaian satu dengan yang lain. Apalagi jika kedua pasangan belum saling mengenal secara mendalam sebelum menikah. Karena keduanya berangkat dari latar belakang yang berbeda, baik latar belakang keluarga, latar belakang pendidikan,latar belakang pergaulan dan lain sebagainya. Ibarat kita tiba-tiba masuk lingkungan baru yang belum pernah kita kenal sebelumnya. Apa yang kita rasakan? Semuanya serba canggung dan tidak nyaman. Setelah beberapa lama tinggal dilingkungan itu semuanya akan segera berubah menjadi nyaman dan menyenangkan.
  2. Kuatkan putri anak dan sampaikan pengalaman Anda atau orang lain. Bagaimana mengawali kehidupan berkeluarga dan hidup baru sebagai suami dan istri. Bimbingan Anda akan menguatkan dirinya, katakan padanya bahwa badai pasti berlalu.
  3. Menikah itu hakikatnya menyatukan (bukan menyamakan) dua insan yang berbeda dengan ikatan akad nikah, yang merupakan ikatan yang paling kokoh. Karena menyatukan dua hal yang berbeda, maka terjadinya ketidak nyamanan dan ketidak cocokan diawal itu sebuah keniscayaan, tapi dengan berjalannya waktu dan seringanya berinteraksi dalam pergaulan maka proses penyesuaian akan terjadi dengan sendirinya.
  4. Bila putri Anda menyampaikan keburukan-keburukan, keluhan-keluhan dan masalah yang bisa menjadi alasan untuk berpisah, jangan tanggapi dengan tanggapan yang menguatkan keinginannya untuk berpisah dan merasa tidak nyaman dengan suaminya. Tapi berikan nasihat dan arahan yang menguatkannya untuk menerima itu sebagai sebuah pengalaman yang harus dijalani dan pasti bisa dilalui dengan baik.
  5. Doakan putri Anda dan suaminya agar terlindung dari godaan setan. Sesungguhnya setan sangat bangga ketika mampu memisahkan suami dan istri dan itu merupakan keberhasilan tertingginya. Rasulullah bersabda:


    إِنَّ إِبْلِيْسَ يَضَعُ عَرْشَهُ عَلَى الْمَاءِ ثُمَّ يَبْعَثُ سَرَايَاهُ فَأَدْنَاهُمْ مِنْهُ مَنْزِلَةً أَعْظَمُهُمْ فِتْنَةً يَجِيْءُ أَحَدُهُمْ فَيَقُوْلُ فَعَلْتُ كَذَا وَكَذَا فَيَقُوْلُ مَا صَنَعْتَ شَيْئًا قَالَ ثُمَّ يَجِيْءُ أَحَدُهُمْ فَيَقُوْلُ مَا تَرَكْتُهُ حَتَّى فَرَّقْتُ بَيْنَهُ وَبَيْنَ امْرَأَتِهِ قَالَ فَيُدْنِيْهِ مِنْهُ وَيَقُوْلُ نِعْمَ أَنْتَ

    “Sesungguhnya Iblis meletakkan singgasananya di atas air (laut) kemudian ia mengutus bala tentaranya. Maka yang paling dekat dengannya adalah yang paling besar fitnahnya. Datanglah salah seorang dari bala tentaranya dan berkata, “Aku telah melakukan begini dan begitu”. Iblis berkata, “Engkau sama sekali tidak melakukan sesuatupun”. Kemudian datang yang lain lagi dan berkata, “Aku tidak meninggalkannya (untuk digoda) hingga aku berhasil memisahkan antara dia dan istrinya. Maka Iblis pun mendekatinya dan berkata, “Sungguh hebat (setan) seperti engkau”
    (HR Muslim )

Doa orang tua untuk anaknya adalah doa yang mustajab. Semoga allah swt segera menganugerahkan kepada putri dan suaminya kehidupan keluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah. Allahumma aamiin. Wallahu alam bishowab. (as)



-- Amin Syukroni, Lc