Mimpi

Lain-lain, 9 April 2018

Pertanyaan:

Ass.. 

Saya ingin bertanya tentang mimpi.. akhir2 ini saya sering mimpi seputar bayi dan anak kecil.. mulai daring menggendong bayi kembar, dan melihat anak kecil perempuan maupun laki2 sampai mengandung.. banyak yang bilang kalau itu bertanda akan datang rejeki besar.. apakah itu benar ? Terima kasih .



-- Isma Fani (Kalimantan Timur)

Jawaban:

وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته

Saudari Isma Fani yang dirahmati ALLAH SWT

Islam  mengajarkan segala hal yang diperlukan oleh umat manusia. Ia memberikan segala tuntunan yang dibutuhkan oleh manusia. Demi kebaikan  manusia. Sehingga siapapun yang mengikuti ajaran Islam, ia akan terbimbing dalam kebenaran. Mendapatkan optimisme dalam keyakinannya, tentram jiwanya, damai hatinya dan selamat hidupnya. Kemudian berbahagia di akhirat dengan mendapatkan surga.

Salah satu tuntunan Islam yang kadang terabaikan adalah soal mimpi. Padahal, setiap hari manusia tidur dan sering kali bermimpi.

Dalam Islam, mimpi terbagi menjadi tiga. Yakni mimpi baik, mimpi buruk, dan mimpi karena khayalan. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

وَالرُّؤْيَا ثَلَاثَةٌ فَرُؤْيَا الصَّالِحَةِ بُشْرَى مِنْ اللَّهِ وَرُؤْيَا تَحْزِينٌ مِنْ الشَّيْطَانِ وَرُؤْيَا مِمَّا يُحَدِّثُ الْمَرْءُ نَفْسَهُ

“Mimpi itu ada tiga macam. Yakni mimpi yang baik sebagai kabar gembira dari Allah, mimpi menakutkan atau menyedihkan yang datangnya dari syetan, dan mimpi yang timbul karena ilusi angan-angan atau khayal seseorang.” (HR. Muslim)

Nah, berikut ini empat tuntunan Islam jika mimpi baik; mimpi yang kita sukai, mimpi yang kita senangi.

 1. Memuji Allah

Ketika terbangun dari mimpi baik, hendaklah memuji Allah. Sebagaimana sabda Rasulullah:

إِذَا رَأَى أَحَدُكُمْ الرُّؤْيَا يُحِبُّهَا فَإِنَّهَا مِنْ اللَّهِ فَلْيَحْمَدْ اللَّهَ عَلَيْهَا وَلْيُحَدِّثْ بِهَا

“Jika salah seorang diantara kalian bermimpi yang disukainya, maka itu berasal dari Allah, maka hendaklah ia memuji Allah karenanya, dan hendaklah menceritakannya”(HR. Al Bukhari)

2. Gembira

Hendaklah seseorang yang mimpi baik, ia bergembira atas mimpi tersebut.

فَإِنْ رَأَى رُؤْيَا حَسَنَةً فَلْيُبْشِرْ وَلَا يُخْبِرْ إِلَّا مَنْ يُحِبُّ

“Dan jika dia bermimpi baik maka bergembiralah dan jangan menceritakannya kecuali kepada orang yang dikasihi.” (HR. Muslim)

3. Menceritakan kepada orang yang disukainya, bukan kepada orang yang dibencinya

Orang yang mimpi baik, hendaklah ia menceritakan mimpi baik tersebut kepada orang yang disukainya. Sebaliknya, ia tak perlu menceritakan mimpi tersebut kepada orang yang tidak disukainya.

Rasulullah sering bertanya kepada sahabat selepas shalat Subuh siapa yang bermimpi baik semalam. Pertanyaan ini dimaksudkan untuk membuat orang tersebut ingat dengan mimpi baik tersebut dan menceritakan kepada orang yang disukainya. Dan orang yang paling dicintai para sahabat adalah Rasulullah.

عَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدَبٍ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا صَلَّى الصُّبْحَ أَقْبَلَ عَلَيْهِمْ بِوَجْهِهِ فَقَالَ هَلْ رَأَى أَحَدٌ مِنْكُمْ الْبَارِحَةَ رُؤْيَا

Dari Samurah bin Jundab radliallahu ‘anhu dia berkata; “Apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam selesai shalat shubuh, beliau menghadap mukanya kepada para jama’ah dan pernah bertanya: “Adakah di antara kalian yang bermimpi indah semalam?” (HR. Muslim)

Jadi semoga dengan hati gembira karena mimpi baik kemudian  timbull harapan baik, memang demikian sikap terbaik. Tetapi tetap tawakkal kepada ALLAH atas apa yang akan terjadi. Semoga kebaikan semakin melimpah ALLAH anugrahkan kepada anda.

WaLLAHU a'lam 



-- Selamet Junaidi