Ciri Orang Bertakwa

Dakwah, 20 Juni 2020

Pertanyaan:

Assalamu'alaikum wr. wb.

Adakah ciri ciri orang bertakwa kepada Allah?

Wassalamu'alaikum wr. wb 



-- Agus Purwanto (Surabaya)

Jawaban:

Wa'alaikumussalam wr.wb.

Secara umum, orang bertakwa adalah orang beriman secara Islam dan membuktikannya dengan kesungguhan upaya dalam komitmen menjalankan perintah agama dan menjauhi larangannya.

Adapun ciri-cirinya secara lebih detail dan rinci, maka telah banyak sekali disebutkan di dalam Al-Qur'an dan Al-Hadits.

Misalnya saja di dalam QS. Al-Baqarah: 2 - 5 yang menyebutkan bahwa, orang-orang bertakwa ialah orang-orang yang beriman kepada yang ghaib, menegakkan shalat, menunaikan infak (zakat dan sedekah) dari sebagian harta yang dikaruniakan oleh Allah kepada mereka, beriman kepada kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada para Nabi dan Rasul 'alaihimussalam, dan beriman kepada kehidupan Akhirat.

Sedangkan QS. Ali Imran ayat 133 - 136 menegaskan bahwa, orang-orang bertakwa adalah orang-orang yang selalu berinfak dalam keadaan lapang dan sempit, menahan amarah, memaafkan orang lain yang bersalah, dan berbuat ihsan (melakukan yang serba terbaik dalam segala hal). Begitu pula mereka adalah orang-orang yang jika terpeleset dalam perbuatan keji atau tindak aniaya terhadap diri sendiri (dengan bermaksiat atau berlaku dosa), maka akan selalu cepat sadar dengan ingat Allah dan bertobat serta beristighfar memohon ampunan dari dosa-dosa. Intinya, mereka tidak terus menerus berada dalam kubangan perbuatan dosa dan prilaku nista, sementara mereka sadar akan apa yang diperbuat.

Dan tentu masih banyak lagi ayat-ayat juga hadits-hadits lain tentang ciri-ciri orang bertakwa.

Tapi dari ayat QS. Ali Imran diatas kita mendapatkan satu poin yang sangat penting sekali. Bahwa orang bertakwa yang disediakan untuknya surga seluas langit dan bumi itu bukanlah orang suci yang tidak pernah bersalah dan berdosa sama sekali. Tidak. Orang bertakwa yang paling saleh sekalipun tetap mungkin melakukan kesalahan dan dosa bahkan termasuk kategori dosa-dosa besar. Namun syaratnya, dan ini poin intinya, bahwa ketika hal itu terjadi, maka dia juga segera bisa sadar dengat mengingat Allah lalu cepat-cepat bertobat dan beristighfar memohon ampunan kepada-Nya. Dan mungkin juga hal itu terulang lagi dan lagi. Yang terpenting penutup dari setiap salah dan dosa itu adalah ingat kepada Allah, tobat dan istighfar secara bersungguh-sungguh. Karena di dalam hadits shahih Baginda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam juga bersabda (yang artinya): "Seluruh anak cucu Adam (manusia) itu pasti banyak berbuat salah (dosa). Dan sebaik-baik orang yang banyak salah (dosa) adalah orang-orang yang banyak bertobat" (HR. At-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Al-Hakim).

Sekian, semoga manfaat.



-- Ahmad Mudzoffar Jufri, MA