Suami Sering Kdrt Verbal

Fiqih Muamalah, 21 Juni 2020

Pertanyaan:

Assalamualaikum.

Bagaimana Cara menghadapi suami yg sering kdrt verbal seperti menghina, memperolok. saya sdh menikah selama 10 tahun. suami juga egois Dan superior. setiap ada masalah baik itu Dari kesalahan saya atau suami selalu saya yg disalahkan sebagai sumber masalah. dan apabila saya menjelaskan dengan baik tenang Malah dibilang menjawab cerewet byk mulut. apabila saya menangis dimarahi.apabila saya diam saya dibilang sombong. baginya istri yg baik adalah apabila dihina dimarahi dikasihtau diapain saja harus diam. saya slalu mencoba bersabar Demi Anak2 Dan pernikahan agar tdk cerai.apa yg harus saya lakukan agar tidak depresi stress krn saya sudah tidak  punya orgtua Dan saudara kandung diluarkota.terimakasih sebelumnya.wassalamualaikum.

   



-- Dina (Bekasi)

Jawaban:

Wa'alaikumussalaam wrwb.

Siapapun dari kita yang berkeluarga, tentu menghendaki kedamaian dalam kehidupan rumahtangganya, karena hanya dengan suasana damai sajalah, suami istri akan bisa membangun dan mengatur rumah tangganya dengan baik

Namun yang namanya problem dan masalah keluarga itu memang bisa terjadi dalam rumah tangga siapa saja, termasuk di keluarga anda tentunya, sebagaimana anda telah ceritakan, tetapi yakinlah bahwa anda tidak sendirian

Dan ketika terjadi masalah dalam keluarga yang bisa menyebabkan hilangnya suasana damai, mestinya harus segera diupayakan untuk diurai dengan berbagai cara, agar suasana damai bisa kembali bisa dirasakan bersama.

Upaya untuk mengurai masalah tersebut bisa dimulai dan in syaaAllah akan efektif, kalau ada kesiapan suami istri untuk membangun komunikasi yang baik, dengan masing2 menyampaikan masalah yang dirasakan, dilanjutkan dengan  saling memberikan masukan, memusyawarahkan masalah yang ada, dan bila diperlukan bisa menghadirkan fihak ketiga yang mempunyai kompetensi untuk menjadi penengah

Dan karena itu, seyogyanya anda tidak membiarkan masalah berlarut larut tidak ada ujungnya, Untuk itu segeralah komunikasikan hal tersebut dengan suami anda, ajaklah duduk bersama dengan cara yang baik dan dengan bahasa yang lembah lembut, pilihlah waktu yang kondusif, sehingga suasana komunikasi bisa berjalan dengan baik, cair dan bahkan santai, Kemudian komunikasikan masalah anda kepada suami, kalau diperlukan hadirkan fihak ketiga yang kalian berdua yakini mempunyai kompetensi dalam hukum pernikahan dan kalian yakini mampu untuk menjadi penengah dalam mengurai problem yang sedang anda hadapi dalam upaya bersama mencari solusi terbaik.

Demikian, semoga Allah berkenan untuk memberikan kemudahan, taufiq dan ridho-Nya

Wallahu a'lam bishshawaab

Wassalaamu 'alaikum wrw



-- Agung Cahyadi, MA