Assalamualaikum wr.wb
saya wanita 27 tahun, menikah. Mempunyai anak perempuan berusia 2 tahun
2 bulan sebelum saya menikah ada laki" yang sudah beristri mendekati saya, saya hanya menanggapinya sebagai teman bicara, tidak ada unsur diluar itu. Ketika istrinya tau, istrinya mengancam saya, saya tidak melakukan klarifikasi apapun. Waktu berjalan sayapun menikah, dan alhamdulillah langsung hamil, di usia kehamilan saya yang baru menginjak beberapa minggu, si ibu ini menjapri langsung suami saya mengirimkan bukti" percakapan saya dan suaminya terdahulu. Suami saya sangat marah tapi beliau memaafkan karena kejadiannya sebelum kami menikah, waktu berlalu suami saya ternyata menyimpan dendam terhadap saya, beliau ingin saya merasakan sakit hati.
kemarin malam saya mencek ponselnya, hal yang tidak pernah saya lakukan selama ini.
saya menemukan chat mesra, dan beberapa foto. Dia selingkuh.! Sejak November 2020.
saya seperti hilang pegangan, saya kira beliau adalah laki" yang amat baik setelah alm.ayah saya. Ternyata saya salah. Ketika saya coba konfrontasi, beliau hanya menjawab karena ingin membalas dendam, supaya saya sakit hati. Setelahnya saya benar" tidak merasakan perasaan apapun, saya tidak bisa marah, seperti menguap begitu saja.
sementara pernikahan kami baru menginjak tahun ketiga. Rasa saya terhadap beliau sudah seperti ini. Apa yang harus saya lakukan kedepannya.? Bagaimana saya menjalani hari" saya, saya tidak ingin berpisah. Tapi saya juga tidak merasakan perasaan apapun terhadap beliau.
sekian, Terimakasih.
wassalamuallaikum wr.wb
Wa alaikum salam warahmatullahi wabarakatuhu.
Anda tidak merasakan apa-apa terhadap suami anda setelah kejadian yang menimpa anda yaitu suami anda selingkuh dengan tujuan untuk menyakiti anda. Padahal anda sangat mempercayainya sebagai lelaki terbaik setelah ayah anda. Tentu hal itu merupakan kejadian yang membuat anda sock dan jatuh. Tapi, meratapi nasib tidak akan menyelesaikan masalah. Anda harus bangkit dan kembali menjalani hidup ini dengan kepala tegak.
Ada beberapa saran yang bisa anda lakukan:
لَا ÙŠÙكَلّÙÙ٠اللّٰه٠نَÙْسًا اÙلَّا ÙˆÙØ³Ù’عَهَا Û— لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ Û— رَبَّنَا لَا ØªÙØ¤ÙŽØ§Ø®Ùذْنَآ اÙنْ نَّسÙيْنَآ اَوْ اَخْطَأْنَا Ûš رَبَّنَا وَلَا تَØÙ’Ù…Ùلْ عَلَيْنَآ Ø§ÙØµÙ’رًا كَمَا ØÙŽÙ…َلْتَهٗ عَلَى الَّذÙيْنَ Ù…Ùنْ قَبْلÙنَا Ûš رَبَّنَا وَلَا ØªÙØÙŽÙ…Ù‘Ùلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بÙهٖۚ وَاعْÙ٠عَنَّاۗ وَاغْÙÙØ±Ù’ لَنَاۗ وَارْØÙŽÙ…ْنَا Û— اَنْتَ مَوْلٰىنَا ÙÙŽØ§Ù†Ù’ØµÙØ±Ù’نَا عَلَى الْقَوْم٠الْكٰÙÙØ±Ùيْنَ
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah , dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.” (Qs. Al Baqarah: 286)
ثَلَاثَةٌ ØÙŽÙ‚Ù‘ÙŒ عَلَى الله٠تَعَالَى عَوْنÙÙ‡Ùمْ : Ø§Ù„Ù’Ù…ÙØ¬ÙŽØ§Ù‡Ùد٠ÙÙيْ سَبÙيْل٠الله٠وَ الْمÙكَاتَب٠الَّذÙيْ ÙŠÙØ±Ùيْد٠الْأَدَاءَ ÙˆÙŽØ§Ù„Ù†Ù‘ÙŽØ§ÙƒÙØÙ Ø§Ù„Ù‘ÙŽØ°Ùيْ ÙŠÙØ±Ùيْد٠الْعَÙَاÙÙŽ
“Ada tiga golongan, Allah mewajibkan atas Dzatnya untuk membantunya: (yaitu) Orang yang berjihad di jalan Allah, budak yang berusaha membeli dirinya sendiri hingga menjadi orang merdeka dan orang yang menikah untuk menjaga kehormatan diri dan “. [HR. Ahmad & at-Tirmidzi]
ÙˆÙŽÙ…Ùنْ اٰيٰتÙهٖٓ اَنْ خَلَقَ Ù„ÙŽÙƒÙمْ Ù…Ùّنْ اَنْÙÙØ³ÙÙƒÙمْ اَزْوَاجًا Ù„ÙّتَسْكÙÙ†Ùوْٓا اÙلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكÙمْ مَّوَدَّةً وَّرَØÙ’مَةً ۗاÙنَّ ÙÙيْ ذٰلÙÙƒÙŽ لَاٰيٰت٠لÙّقَوْم٠يَّتَÙَكَّرÙوْنَ
Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir. (QS. Rum:21)
Itulah beberapa saran yang bisa disampaikan semoga bermanfaat. Wallahu alam bishowab. (as)