Dikabulkan Doa Yang Sebaiknya

Fiqih Muamalah, 17 Juni 2021

Pertanyaan:

Assalamualaikum ustadz... Saya mau bertanya... Kenapa lebih sering doa saya dikabulkan yang sebaliknya? Misal saya berdoa dengan khusyuk agar saudara saya dijauhkan dari masalah (masalah yang secara spesifik saya minta) tetapi besok ya masalah yang itu malah menghampiri? Dan lain sebagainya. Kenapa ya? Saya sampai stress dan frustasi karenanya. Kadang malah saya jadi takut berdoa karena lebih sering terjadi yang sebaliknya

Terimakasih banyak sudah mau membalas dan mencerahkan...w

wassalamualaikum

 



-- Tiara (Jakarta)

Jawaban:

 Wa'alaikumussalaam wrwb.

Berdoa adalah kewajiban ibadah yang mesti kita lakukan setelah kita berikhtiyar, namun ada beberapa yang mesti kita ketahui :

1). Respon Allah terhadap doa bentuknya bermacam-macam. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadis, dari Abu Said radhiallahu ‘anhu Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ما من مسلم يدعو الله بدعوة ليس فيها مأثم و لا قطيعة رحم إلا أعطاه إحدى ثلاث : إما أن يستجيب له دعوته أو يصرف عنه من السوء مثلها أو يدخر له من الأجر مثلها

“Tidaklah seorang muslim yang berdoa, dan doanya tidak berisi perbuatan dosa atau memutus silaturahim, kecuali Allah akan memberikan salah satu di antara tiga balasan: (1) Allah kabulkan doanya, (2) Allah hindarkan dirinya dari musibah yang senilai dengan isi doanya, dan (3) Allah simpan dalam bentuk pahala untuknya di akhirat.” (H.R. Ahmad, Turmudzi, dan Hakim; dinilai sahih oleh Musthafa Al-Adawi)

Sesungguhnya, janji yang Allah berikan adalah janji bersyarat. Artinya, hanya doa-doa yang memenuhi syarat yang akan dikabulkan oleh Allah. Selain itu, bisa jadi, Allah tidak mengabulkannya.

2). Umumnya orang berkeyakinan bahwa sesuatu yang dia minta adalah hal terbaik untuknya.

Padahal, belum tentu hal itu baik untuknya, dalam pengetahuan Allah ta’ala. Karena itulah, terkadang, Allah menahan doa kita, karena hal itu lebih baik bagi kita, daripada Allah memberikan sesuatu yang kita inginkan. Allah berfirman,

وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

“Bisa jadi, kalian membenci sesuatu, padahal itu baik bagi kalian. Terkadang pula, kalian mencintai sesuatu, padahal itu buruk bagi kalian. Allah mengetahui dan kalian tidak mengetahui.” (Q.S. Al-Baqarah:216)

Bagian ini penting untuk dipahami, agar kita tidak berburuk sangka kepada Allah, ketika merasa doa kita tidak kunjung dikabulkan. Kita harus selalu yakin bahwa Allah lebih tahu hal terbaik untuk kita karena Dialah yang menciptakan manusia dan Dia adalah Dzat yang Mahasempurna ilmu-Nya. Sebagaimana layaknya produsen sebuah produk, umumnya, dia lebih tahu bentuk perlakuan terbaik untuk produknya dibandingkan pengguna.

Percayalah, Allah Mahasayang dengan hamba-Nya. Hanya saja, tidak semua bentuk kasih sayang Allah bisa kita ketahui. Tidak semua kasih sayang-Nya, Dia wujudkan dalam bentuk rezeki. Tidak pula dalam bentuk doa yang dikabulkan. Bersabarlah … barangkali, belum saatnya kesempatan itu Anda dapatkan.

3). Jangan putus asa dalam berdoa.

Banyakmorang yang tidak sabar dengan keinginannya. Semua berharap, sebisa mungkin, keinginannya bisa terwujud secara instan. Atau minimal, tidak menunggu waktu yang lama. Prinsip semacam ini memberikan dampak buruk ketika kita berdoa kemudian tidak kunjung dikabulkan. Biasanya, muncul rasa bosan dan putus asa. Padahal, perlu Anda tahu, putus asa merupakan salah satu sebab doa Anda tidak dikabulkan. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يُسْتَجَابُ لأَحَدِكُمْ مَا لَمْ يَعْجَلْ يَقُولُ دَعَوْتُ فَلَمْ يُسْتَجَبْ لِى

“Doa kalian akan dikabulkan selama tidak tergesa-gesa. Dia mengatakan, ‘Saya telah lama berdoa, tetapi tidak kunjung dikabulkan.’” (H.R. Bukhari dan Muslim)

Dalam riwayat Muslim, beliau bersabda,

لا يَزَالُ يُسْتَجابُ لِلْعَبْدِ مَا لَمْ يَدْعُ بإثم أو قَطِيعَةِ رَحِمٍ ما لم يستعجلْ ، قيل : يا رَسول الله ، ما الاستعجال ؟ قال : يقول : قد دعوتُ ، وقد دَعَوتُ فلم أرَ يستجيب لي ، فَيَسْتَحْسِرُ عند ذلك ، ويَدَعُ الدعاءَ

“Tidak hentinya doa seorang hamba akan dikabulkan, selama bukan doa yang mengandung maksiat atau memutus silaturahim, dan doa yang tidak tergesa-gesa.” Para sahabat bertanya, ‘Wahai Rasulullah, apa yang dimaksung tergesa-gesa dalam berdoa?’ Beliau menjawab, ‘Orang itu mengatakan, ‘Saya telah berdoa …, saya telah berdoa…, namun saya merasa belum pernah dikabulkan.’ Kemudian, dia putus asa dan meninggalkan doanya.” (H.R. Muslim)

 

Demikian, semoga Allah berkenan untuk memberikan kemudahan, taufiq dan ridho-Nya

Wallahu a'lam bishshawaab

Wassalaamu 'alaikum wrwb.



-- Agung Cahyadi, MA