Assalamu alaikum ustad mau tanya jika seumpama seseorang bernadzar dalam hatinya (di dalam hati) dan nadzar nya tersebut. berisi nadzar yg bertentangan dengan tauhid dan kemudian kembali ke islam dengan baca syahadat
pertanyaan saya apakah orang tersebut wajib bayar kafarat nadzar
Wa'alaikumussalaam wrwb.
Nazar tidak sah jika hanya sebatas niat dalam hati atau belum diucapkan. Jadi sebatas niat saja, belum dianggap nazar yang sah, yang wajib dia laksanakan.
Fairuz Abadzi – ulama syafiiyah – menegaskan :
ولا ÙŠØµØ Ø§Ù„Ù†Ø°Ø± إلا بالقول
“Nazar tidak sah, kecuali diucapkan.” (Al-Muhadzab, 1/440) .
An-Nawawi dalam syarah Muhadzab memberikan penjelasan,
وهل ÙŠØµØ Ø¨Ø§Ù„Ù†ÙŠØ© من غير قول … (الصØÙŠØ) Ø¨Ø§ØªÙØ§Ù‚ Ø§Ù„Ø£ØµØØ§Ø¨ أنه لا ÙŠØµØ Ø¥Ù„Ø§ بالقول ولا ØªÙ†ÙØ¹ النية ÙˆØØ¯Ù‡Ø§
Apakah nazar sah semata dengan niat, tanpa diucapkan…(yang kuat) berdasarkan sepakat ulama madzhab Syafii, bahwa tidak sah nazar kecuali diucapkan. Niat semata, tidak bermanfaat (tidak dianggap). (Al-Majmu’ Syarh Muhadzab, 8/451)
Hal yang sama juga dinyatakan Al-Mardawi – ulama hambali – dalam Al-Inshaf,
ولا ÙŠØµØ (النذر) إلا بالقول ØŒ ÙØ¥Ù† نواه من غير قول : لم ÙŠØµØ Ø¨Ù„Ø§ نزاع
Nazar tidak sah kecuali dengan diucapkan. Jika dia hanya berniat, namun tidak dia ucapkan, tidak sah nazarnya, tanpa ada perbedaan pendapat. (Al-Inshaf, 11/118)
Berdasarkan hal tersebiut diatas, maka nadzar sebagaimana yang anda tanyak belum dianngap sebagai nadzar yang sah dan karenanya juga tidak wajib untuk membayar kaffaroh
Demikian, semoga Allah berkenan untuk memberikan kemudahan, taufiq dan ridho-Nya
Wallahu a'
lam bishshawaab
Wassalaamu 'alaikum wrwb.