Hukum

Aqidah, 13 Oktober 2022

Pertanyaan:

Assalamuaikum izin bertanya ustad

1.bagaimana hukum seseorang yg masih ragu ragu kalau sumpah yg diucapkan itu apa hanya dilintasan hati atau lisan. sudah diingat ingat masih belum ingat juga dan masih bingung. diucap dihati atau dilisan.dan selalu dibuat merasa khawatir,takut dan gelisah setiap hari akan sumpah.karena sebenarnya dalam hati kecil tidak menginginkan sumpah ini ustad,bagaimana hukumnya ustad?

2.Kalau sumpah dg tidak disertai qhosam apakah bukan sumpah ustad.contoh seorang berucap "sumpah menangis"itu bagaimana hukumnya ya ustad.?

 

 

 



-- Hamba Allah (Gresik)

Jawaban:

Wa'alaikumussalaam wrwb.

Keraguan itu tidak menimbukan hukum apa-apa, sampai datang keyakinan

Dan biisikan bisikan hati dan lintasan fikiran itu juga tidak menimbulkan hukum apa apa, Imam Nawawi dalam bu Al Adzkar mengatakan lintasan2 hati :

فأما الخواطر، وحديث النفس، إذا لم يستقر ويستمر عليه صاحبه فمعفو عنه باتفاق العلماء، لانه لا اختيار له في وقوعه، ولا طريق له إلى الانفكاك عنه وهذا هو المراد بما ثبت في الصحيح عن رسول الله (صلى الله عليه وسلم) أنه قال: إن الله تجاوز لامتي ما حدثت به أنفسها ما لم تتكلم به أو تعمل.

“Adapun angan-angan yang lewat di benak seseorang dan bisikan di dalam hati bila tidak tetap atau tidak ditetapkan oleh yang bersangkutan maka itu dimaafkan berdasarkan kesepakatan ulama. Pasalnya, lalu lalang angan-angan (khawatir) itu bukan pilihan kita. Tiada jalan untuk melepaskan diri. Ini yang dimaksud dalam sabda Rasulullah SAW, ‘Sungguh, Allah memaafkan umatku atas ucapan yang terbersit di dalam dirinya selagi tidak diutarakan atau diamalkan,’” (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Adzkar)

Sementara ucapan sumpah yang diucapkan sebagaimana yang anda contohkan itu telah berlaku hukum sumpah

Demikian, semoga Allah berkenan untuk memberikan kemudahan, taufiq dan ridho-Nya

Wallahu a'lam bishshawaab

Wassalaamu 'alaikum wrwb.



-- Agung Cahyadi, MA