Terpaksa Menikah Karena Orang Tua

Pernikahan & Keluarga, 13 Desember 2022

Pertanyaan:

Bismillahirrahmaanirrahiim, assalaamu'alaykum warahmatullahi wabarakaatuh. Afwan izin konsultasi, saya ikhwan yang baru menikah 4 bulan dengan akhwat pilihan orang tua, niat saya menikahpun karena tidak enak pada orang tua dan takut mereka bersedih. Selama itu saya mengalami depresi dikarenakan menikah dengan seseorang yang tidak saya sayangi dan jauh dari kriteria, bahkan selama itu pula saya belum pernah berjima dengan istri tersebab banyak faktor. Dalam pikiran saya selalu berkeinginan untuk pisah, namun dengan kesabaran menjalani kehidupan pernikahan dengan terpaksa, saya bertahan dikarenakan takut orang tua saya bersedih. Disisi lain saya sendiri merasa depresi menjalaninya. Mohon nasihatnya untuk saya Ustadz, jazaakumullahu khayran.



-- Mohammad Ilman (Bandung)

Jawaban:

Wa alaikum salam warahmatullahi wabarakatuhu.

Ketika orang tua memilihkan calon isteri untuk anaknya, hal pertama yang dipertimbangankan adalah kebaikan anaknya. Tidak ada orang tua yang menginginkan keburukan untuk anaknya. Orangtua anda pasti sudah mempertimbangkan kriteria baik yang menjadi alasan untuk isteri yang baik. Rasulullah saw menyampaikan bahwa wanita itu dinikahi karena empat perkara: Hartanya, keturunanya, kecantikannya dan agamanya, sebagaimana sabdanya:

تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لأَرْبَعٍ: لِمَـالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَلِجَمَالِهَا وَلِدِيْنِهَا، فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّيْنِ تَرِبَتْ يَدَاكَ.

“Wanita dinikahi karena empat perkara; karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan agamanya; maka pilihlah wanita yang taat beragama, niscaya engkau beruntung. (HR. Bukhari dan Muslim)

Jika anda tidak sepakat dengan pilihan orangtua, padahal anda sudah menikahinya, dan anda memiliki alasan yang tepat. Karena tidak sesuai dengan kriteria agama, Anda bisa menyampaikan alasan dan perasaan anda itu kepada orangtua anda. Orangtua anda harus mendengar dan mengetahui apa yang anda rasakan, jangan anda simpan dalam hati yang menyebabkan anda depresi dan sakit. Harapannya setelah orangtua mendengar alasan dan perasaan anda, dia juga akan menyampaikan alasan memilihkan perempuan itu sebagai isteri anda. Dengan saling menyampaikan pikiran masing-masing akan menimbulkan sikap saling memahami.

Sikap anda untuk tdak membuat anda bersedih adalah pilihan yang baik. Lebih mendahulukan orangtua daripada diri sendiri. Semoga keikhlasan anda barbakti kepada orangtua akan memudahkan anda masuk surga. Tetapi jika anda tidak lagi mampu bersabar dengan kondisi seperti yang sekarang. Anda boleh meminta orangtua untuk mempertimbangkan kebaikan anda.

Tetapi jika anda tidak memiliki alasan yang benar secara syar’I untuk menolak perjodohan itu kecuali hawa nafsu, maka bersabar itu lebih baik bagi anda. Jika anda ikhlas menerima perjodohan ini karena Allah, maka Allah akan menghadirkan rasa cinta dan sayang kepada isteri anda, karena itu janji Allah. Lewat pernikahan, Allah menghadirkan rasa cinta. Allah swt berfirman:

Artinya: “ Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.”  (QS. Ar-Rum:21)

Ayat diatas menjelaskan bahwa pernikahan itu bisa memberi ketenangan. Dan dengan pernikahan, Allah menjadikan pasangan bisa saling mencintai satu sama lain, walaupun awalnya keduanya tidak ada rasa saling mencintai. Allahlah yang menumbuhkan rasa cinta itu. Jika rasa itu belum ada, barangkali karena anda belum ikhlas dan masih memaksakan keinginan diri sendiri. wallahu a’lam bishowab. (as)



-- Amin Syukroni, Lc