Santri Tapi Saat Libur Ke Rumah Sering Maksiat

Lain-lain, 4 Maret 2023

Pertanyaan:

Assalamu'alaikum Kak, Sy seorang santri kurang lebih 2 tahun sampai saat ini, Saat Di pondok sy tidak pernah kepikiran maksiat tapi saat dirumah/liburan saya selalu ingin maksiat seperti menonton P9RN8 dan melakukan zina tangan, Bagaimana Ya ustadz hukum nya setiap sholat sy berdoa supaya sy setiap melakukan dosa selalu minta agar di ingatkan bertaubat dan selalu sy usahakan tinggalkan maksiat tersebut tapi sy benar2 tidak kuat kalau dirumah



-- Muhammad Farid Al Fatih (Samarinda)

Jawaban:

Wa alaikum salam warahmatullahi wabarakatuhu.

Banyak hal yang mempengaruhi pikiran dan perasaan serta hasrat manusia. Lingkungan, teman, bacaan, tontonan, pergaulan dan lain sebagainya. Karena itu bisa jadi ketika anda berada di pondok dengan fasilitas terbatas, kegiatan banyak, jadwal padat, teman yang baik dan pengawasan dari pengasuh dan pengurus pondok, menjadikan anda tidak sempat berfikir untuk melakukan kemaksiatan seksual seperti onani atau nonton film porno dan lain sebagainya. Suasana di pondok itu hilang ketika di rumah, sehingga kesempatan dan pikiran maksiat lebih leluasa untuk dilakukan.

Untuk menghindari kemaksiatan di rumah dan agar ketaatan yang dipegang selama di pondok tetap terbawa saat di rumah maka ada beberapa hal yang bisa anda lakukan saat di rumah. Antara lain:

  1. Bertakwalah kepada Allah dimanapun dan kapanpun anda berada. Karena takwa inilah yang mampu menjaga diri dari kemaksiatan walaupun orang itu sedang sendirian.
  2. Jangan biarkan waktu tanpa jadwal kegiatan yang jelas. Waktu kosong itu merusak pikiran dan perasaan. Pikiran kosong akan mendorong untuk berbuat maksiat.
  3. Tetaplah bergaul dan berteman serta berkegiatan seperti ketika anda di pondok. Teman dan pergaulan yang baik akan menjaga agama kita. Rasulullah bersabda:

المرء على دين خليله فلينظر أحدكم من يخالل

Agama Seseorang sesuai dengan agama teman dekatnya. Hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman dekatnya.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)

Dan rasulullah juga bersabda:

مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ ، فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً ، وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَة

Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari dan Muslim )

  1. Sibukkan dengan kegiatan positif, sehingga anda tidak memiliki waktu dan tenaga untuk bermaksiat. Karena manusia itu tidak bisa diam,karena dia makluk hidup. Jika dia tidak berkegitan positif maka pasti dia akan berkegiatan negatif.
  2. Ikutilah keburukan yang anda lakukan dengan kebaikan. Kemaksiatan akan memberi noda hitam pada hati manusia. Yang bisa membersihkan adalah taubat dan amal sholeh.

Demikian yang bisa disampaikan,semoga bermanfaat. Wallahu a’lam bishowab. (as)



-- Amin Syukroni, Lc