Ingin Mualaf Terhambat Keluarga

Lain-lain, 7 Oktober 2023

Pertanyaan:

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, 

Izin Pak ustadz bertanya. Sejak SD-sekarang, saya ingin sekali masuk islam, akan tetapi saya selalu terhambat karena mengatasi keluarga. Dan, sekarang orang tua saya tinggal satu yaitu Ibu saya. Keluarga sya kristen semua. 

Hati saya seperti sudah nyaman ke agama Islam. Ntah kenapa pernah hati dan pikiran berkata "suatu saat saya jadi khatam Quran". Alhamduliah saya sudah menghapal ayat pendek yaitu surah Al-Ikhlas, Al-Fatiha, An nas. Bukan hanya itu Pak, hati tergerak ingin sekali hapal 1 juz dan ayat solat. Saya belajar ini semua secara diam-diam karena saya lagi di perantauan

Bagaimana ya Pak mengastasi hal tersebut ? Apakah saya harus diam-diam mualaf tnapa ada persetujuan? Saya ucapkan terima kasih, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.



-- Tomy Andreas (Medan)

Jawaban:

Wa alaikum salam warahmatullahi wabarakatuhu.

Jika anda telah yakin dan mantap untuk masuk islam, maka segera wujudkan keinginan anda itu, walaupun tanpa ijin orangtua. Jangan dtunda-tunda lagi. Karena kebaikan tidak boleh ditunda-tunda. Dan karena ajal (kematian) tidak menunggu kesiapan kita. Dia datang dengan tiba-tiba dan tanpa permisi. Tidak ada manusia yang tahu apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang. Karena itu islam memerintahkan agar manusia bersegera melakukan amal shaleh, dan masuk islam termasuk amal shaleh, sebelum keadaan berubah. Nabi Muhammad saw bersabda:

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

بَادِرُوا بِالأَعْمَالِ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ يُصْبِحُ الرَّجُلُ مُؤْمِنًا وَيُمْسِى كَافِرًا أَوْ يُمْسِى مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا يَبِيعُ دِينَهُ بِعَرَضٍ مِنَ الدُّنْيَا

Bersegeralah melakukan amalan sholih sebelum datang fitnah (musibah) seperti potongan malam yang gelap. Yaitu seseorang pada waktu pagi dalam keadaan beriman dan di sore hari dalam keadaan kafir. Ada pula yang sore hari dalam keadaan beriman dan di pagi hari dalam keadaan kafir. Ia menjual agamanya karena sedikit dari keuntungan dunia” (HR. Muslim no. 118).

Dan islam juga memerintahkan melakukan sesuatu selagi masih ada kesempatan. Nabi Muhammad saw bersabda:

اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ : شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ وَ صِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ وَ غِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ وَ فَرَاغَكَ قَبْلَ شَغْلِكَ وَ حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ

Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara

(1) Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu,

(2) Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu,

(3) Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu,

(4) Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu,

(5) Hidupmu sebelum datang matimu.

(HR. Al Hakim)

Jika anda mau masuk islam tanpa memberi tahu orangtua terlebih dahulu juga tidak mengapa. Karena setiap orang bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri. Orang tidak menanggung perbuatan orang lain. Setiap orang akan menanggung dosa dan kesalahannya sendiri dan akan mendapat pahala dari perbuatannya sendiri.

Demikian yang bisa disampaikan. Semoga bermanfaat. Wallahu a’lam bishowab. (as)



-- Amin Syukroni, Lc