Pertanyaan

Aqidah, 30 Oktober 2023

Pertanyaan:

assalamualaikum wr wb ,  sebelumnya mohon maaf ustad ,  mau tanya masalah memanggil allah dengan sebutan  tuhan karena saya masih ketakutan takut sirik dan kafir ,   ustad  di youtube yg melarang menyebut allah dengan sebutan tuhan tersebut ( ust dzulkifli m. ali ) yg menurut dia kata tuhan berasal dari bhs sanskerta yg bermakna pemimpin para dewa  setelah saya cari di kamus besar bhs indonesia ternyata memang benar bahwa kata tuhan berasal dari bhs sanskerta yg asalnya  (  tuh yang )  lalu di serap ke dalam bhs indonesia menjadi tuhan  yg bermakna pemimpin para dewa begitu juga dengan kata  ( sembahyang ) yg berasal dari bhs sanskerta  yg bermakna , menyembah  ( sang hyang  )  lalu menjadi sembahyang yg bermakna sholat bagi mayoritas islam indonesia dan alasan ust tersebut melarang karena ada  dalil alquran al.a,raf ayat 180 

 

 dan menurut  tafsir tentang ayat tersebut yg saya cari di google , tafsir jalalain 

 

surat al,araf ayat 180 

 

 

وَلِلَّهِ ٱلْأَسْمَآءُ ٱلْحُسْنَىٰ فَٱدْعُوهُ بِهَا ۖ وَذَرُوا۟ ٱلَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِىٓ أَسْمَٰٓئِهِۦ ۚ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ

 

 

maksud ayat tersebut adalah orang orang kafir dahulu menyematkan nama nama allah kepada sesembahan patung patung mereka seperti nama allata akar kata dari kata allah   ,  uzza  akar kata dari al, aziz  ,manat akar kata dari al mannan  ,  oleh karenanya allah berfirman di akhir ayat di atas

 

 

ا ۖ وَذَرُوا۟ ٱلَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِىٓ أَسْمَٰٓئِهِۦ ۚ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ

 

  tinggalkanlah orang-orang yang

 menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan 

 

 

dan ustad tersebut (dzulkifli m.ali) menyuruh mengganti sebutan tuhan kepada allah dengan sebutan rabb  atau   ilah yg mana kedua bahasa ini adalah bhs arab bukan lagi bhs indonesia 

 

dan saya tetap memanggil allah dengan sebutan tuhan ,  dan dikarenakan beragam  tafsir tentang ayat tersebut  digoogle , ada tafsir kemenag ,  ada tafsir dari arab Saudi  dan tafsir tafsir lainnya,  mana yg benar ,  saya jadi  bingung dan ruwet sebagai orang awam ,  apalagi ini tafsir dari kitab yg terkenal yaitu tafsir jalalain 

 dan seandainya tafsir jalalain ini  mutlak  di jadikan kebenaran  , saya tetap beralasan allah maha tahu bahwasanya  saya tidak ada maksud untuk menyamakan allah dengan pimpinan para dewa , 

 

pertanyaan saya adalah 

 

 

( 1 ) .  apakah tafsir jalalain ini ,  adalah satu satunya tafsir yg mutlak di jadikan kebenaran untuk melarang umat islam indonesia menyebut allah dengan sebutan tuhan dan di anggap musyrik , karena menurut ust dzulkifli  m. ali  jikalau seseorang itu sudah mengetahui di kamus besar bhs indonesia  tentang arti kata  tuhan, di suruh merubah kata tuhan dengan panggilan kata rabb atau ilah  ?.........

 

 

 

 



-- Ali Mukti (Surabaya)

Jawaban:

Wa'alaikumussalaam wrwb.

Didalam bahasa arab kalimat Rabb "رب" diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia dengan arti "Tuhan", yang karena itu, maka  ayat ayat Al Qur'an yang ada kalimat Rabb-nya (seperti ayat kedua dari suroh Al Fatihah, suroh Al Falaq, suroh An Nas dan banyak lagi), semua diterjemahkan dengan arti Tuhan, hal itu bisa kita lihat pada Al-Qur'an terjemahan, baik cetakan Depag atau yang lainnya, semua kalimat "Rabb" diartikan dengan "Tuhan", yang penterjemahnya bukan sembarang muslim, tetapi banyak dari Ulama Ahli Al Qur'an, Ahli Tafsir dan Ahli Hukum

Dan para Ulama yang telah menterjemahkan kalimat Rabb dengan Tuhan tersebut, tentu atas kesadaran dan keyakinan penuh dengan tanpa keraguan, bahwa yang dimaksud Tuhan tersebut adalah Allah Sang Pncipta dan bukan pemimpin para dewa

Demikian, semoga dengan penjelasan tersebut tidak lagi membuat anda ragu ragu dan semoga Allah berkenan untuk memberikan kemudahan, taufiq dan ridho-Nya

Wallahu a'lam bishshawaab

Wassalaamu 'alaikum wrwb.



-- Agung Cahyadi, MA