assalamualaikum wr wb , sebelumnya mohon maaf ustad , mau tanya masalah memanggil allah dengan sebutan tuhan karena saya masih ketakutan takut sirik dan kafir , ustad di youtube yg melarang menyebut allah dengan sebutan tuhan tersebut ( ust dzulkifli m. ali ) yg menurut dia kata tuhan berasal dari bhs sanskerta yg bermakna pemimpin para dewa setelah saya cari di kamus besar bhs indonesia ternyata memang benar bahwa kata tuhan berasal dari bhs sanskerta yg asalnya ( tuh yang ) lalu di serap ke dalam bhs indonesia menjadi tuhan yg bermakna pemimpin para dewa begitu juga dengan kata ( sembahyang ) yg berasal dari bhs sanskerta yg bermakna , menyembah ( sang hyang ) lalu menjadi sembahyang yg bermakna sholat bagi mayoritas islam indonesia dan alasan ust tersebut melarang karena ada dalil alquran al.a,raf ayat 180
dan menurut tafsir tentang ayat tersebut yg saya cari di google , tafsir jalalain
surat al,araf ayat 180
وَلِلَّهِ ٱلْأَسْمَآءُ ٱلْحُسْنَىٰ فَٱدْعُوهُ بِهَا ۖ وَذَرُوا۟ ٱلَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِىٓ أَسْمَٰٓئِهِۦ ۚ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ
maksud ayat tersebut adalah orang orang kafir dahulu menyematkan nama nama allah kepada sesembahan patung patung mereka seperti nama allata akar kata dari kata allah , uzza akar kata dari al, aziz ,manat akar kata dari al mannan , oleh karenanya allah berfirman di akhir ayat di atas
ا ۖ وَذَرُوا۟ ٱلَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِىٓ أَسْمَٰٓئِهِۦ ۚ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ
tinggalkanlah orang-orang yang
menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan
dan ustad tersebut (dzulkifli m.ali) menyuruh mengganti sebutan tuhan kepada allah dengan sebutan rabb atau ilah yg mana kedua bahasa ini adalah bhs arab bukan lagi bhs indonesia
dan saya tetap memanggil allah dengan sebutan tuhan , dan dikarenakan beragam tafsir tentang ayat tersebut digoogle , ada tafsir kemenag , ada tafsir dari arab Saudi dan tafsir tafsir lainnya, mana yg benar , saya jadi bingung dan ruwet sebagai orang awam , apalagi ini tafsir dari kitab yg terkenal yaitu tafsir jalalain
dan seandainya tafsir jalalain ini mutlak di jadikan kebenaran , saya tetap beralasan allah maha tahu bahwasanya saya tidak ada maksud untuk menyamakan allah dengan pimpinan para dewa ,
pertanyaan saya adalah
( 1 ) . apakah tafsir jalalain ini , adalah satu satunya tafsir yg mutlak di jadikan kebenaran untuk melarang umat islam indonesia menyebut allah dengan sebutan tuhan dan di anggap musyrik , karena menurut ust dzulkifli m. ali jikalau seseorang itu sudah mengetahui di kamus besar bhs indonesia tentang arti kata tuhan, di suruh merubah kata tuhan dengan panggilan kata rabb atau ilah ?.........
Wa'alaikumussalaam wrwb.
Didalam bahasa arab kalimat Rabb "رب" diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia dengan arti "Tuhan", yang karena itu, maka ayat ayat Al Qur'an yang ada kalimat Rabb-nya (seperti ayat kedua dari suroh Al Fatihah, suroh Al Falaq, suroh An Nas dan banyak lagi), semua diterjemahkan dengan arti Tuhan, hal itu bisa kita lihat pada Al-Qur'an terjemahan, baik cetakan Depag atau yang lainnya, semua kalimat "Rabb" diartikan dengan "Tuhan", yang penterjemahnya bukan sembarang muslim, tetapi banyak dari Ulama Ahli Al Qur'an, Ahli Tafsir dan Ahli Hukum
Dan para Ulama yang telah menterjemahkan kalimat Rabb dengan Tuhan tersebut, tentu atas kesadaran dan keyakinan penuh dengan tanpa keraguan, bahwa yang dimaksud Tuhan tersebut adalah Allah Sang Pncipta dan bukan pemimpin para dewa
Demikian, semoga dengan penjelasan tersebut tidak lagi membuat anda ragu ragu dan semoga Allah berkenan untuk memberikan kemudahan, taufiq dan ridho-Nya
Wallahu a'lam bishshawaab
Wassalaamu 'alaikum wrwb.