Hubungan Sesama Manusia

Akhlaq, 5 November 2023

Pertanyaan:

Assalamu'alaikum, saya ingin bertanya. Permasalahannya bermula ketika saya ingin mendamaikan dua orang teman saya yang sedang ada masalah yang diakibatkan salah paham antar keduanya dan pada akhirnya mereka berbaikan sekarang. Tapi salah satu pihak sepertinya sakit hati sama saya karena menurut dia saya tidak bisa menyimpan rahasia, padahal saya hanya ingi mereka kembali akur. Akhirnya saya sekarang putus hubungan salah satu teman saya. Untuk sekarang apa yang harus saya lakukan, apakah saya memang salah mendamaikan mereka?



-- Ade Putra (Pontianak )

Jawaban:

Wa'alaikumussalaam wrwb.

Mendamaikan antara dua orang sahabat muslim yang sedang ada masalah adalah perbuatan yang sangat mulia dan bahkan bisa menjadi kewajiban bagi yang mampu, banyak dalil perihal perbuatan tersebut, diantaranya :

لَا  خَيْرَ  فِيْ  كَثِيْرٍ  مِّنْ  نَّجْوٰٮهُمْ  اِلَّا  مَنْ  اَمَرَ  بِصَدَقَةٍ  اَوْ  مَعْرُوْفٍ  اَوْ  اِصْلَا حٍ  ۢ  بَيْنَ  النَّا سِ   ۗ وَمَنْ  يَّفْعَلْ  ذٰلِكَ  ابْتِغَآءَ  مَرْضَا تِ  اللّٰهِ  فَسَوْفَ  نُـؤْتِيْهِ  اَجْرًا  عَظِيْمًا

Tidak ada kebaikan dari banyak pembicaraan rahasia mereka kecuali pembicaraan rahasia dari orang yang menyuruh (orang) bersedekah, atau berbuat kebaikan, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Barang siapa berbuat demikian karena mencari keridaan Allah, maka kelak Kami akan memberinya pahala yang besar.” (QS. An-Nisa’ 4: Ayat 114)

Mendamaikan orang bermusuhan pahalanya besar. Mengadu domba dengan niat menciptakan permusuhan dosanya besar

وَاِ نْ  طَآئِفَتٰنِ  مِنَ  الْمُؤْمِنِيْنَ  اقْتَتَلُوْا  فَاَ صْلِحُوْا  بَيْنَهُمَا   ۚ فَاِ نْۢ  بَغَتْ  اِحْدٰٮهُمَا  عَلَى  الْاُ خْرٰ ى  فَقَا تِلُوا  الَّتِيْ  تَبْغِيْ  حَتّٰى  تَفِيْٓءَ  اِلٰۤى  اَمْرِ  اللّٰهِ   ۚ فَاِ نْ  فَآءَتْ  فَاَ صْلِحُوْا  بَيْنَهُمَا  بِا لْعَدْلِ  وَاَ قْسِطُوْا   ۗ اِنَّ  اللّٰهَ  يُحِبُّ  الْمُقْسِطِيْنَ


Dan apabila ada dua golongan orang mukmin berperang, maka damaikanlah antara keduanya. Jika salah satu dari keduanya berbuat zalim terhadap (golongan) yang lain, maka perangilah (golongan) yang berbuat zalim itu, sehingga golongan itu kembali kepada perintah Allah. Jika golongan itu telah kembali (kepada perintah Allah), maka damaikanlah antara keduanya dengan adil, dan berlakulah adil. Sungguh, Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil.” (QS. Al-Hujurat 49: 9)

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّـهَ لَعَلَّكُمْ تُرْ‌حَمُونَ

Sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara. Maka itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat,”(QS. Al Hujarat 10).

يَسْــئَلُوْنَكَ  عَنِ  الْاَ نْفَا لِ   ۗ قُلِ  الْاَ نْفَا لُ  لِلّٰهِ  وَا لرَّسُوْلِ   ۚ فَا تَّقُوا  اللّٰهَ  وَاَ صْلِحُوْا  ذَا تَ  بَيْنِكُمْ   ۖ وَاَ طِيْعُوا  اللّٰهَ  وَرَسُوْلَهٗۤ  اِنْ كُنْتُمْ  مُّؤْمِنِيْنَ


“Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang (pembagian) harta rampasan perang. Katakanlah, Harta rampasan perang itu milik Allah dan Rasul (menurut ketentuan Allah dan Rasul-Nya), maka bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah hubungan di antara sesamamu, dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya jika kamu orang-orang yang beriman.” (QS. Al-Anfal 8: Ayat 1)

Rasulullah Saw bersabda: “Maukah aku kabarkan kepada kalian tentang amal yang lebih utama daripada derajat puasa, sholat dan sedekah? Para sahabat berkata: Tentu saja. Rasulullah bersabda, yaitu mendamaikan antara dua golongan, karena sesungguhnya rusaknya perhubungan antara dua golongan itu ialah perkara yang bisa memutus agama,”(HR. Turmudzi)

Berdasarkan hal tersebut, maka sesungguhnya apa yang telah anda lakukan dengan mendamaikan 2 saudara yang sedang ada masalah adalah perbuatan yang sangat mulia dan in syaa Allah berpahal, adapun kalau kemudian salah satu dari saudara yang anda damaikan tersebut marah kepada anda atau bahkan memutuskan silaturrahim, maka itu tidak akan mengurangi pahala anda, dan jangann pernh untuk merespon keburukannya dengan keburukan serupa, namun sebaiknya anda tetap berbaik dengannya dan tetap sambung silaturrahim dengannya, meskpun dia memutuskan

Demikian, semoga Allah berkenan untuk memberikan kemudahan, taufiq dan ridho-Nya

Wallahu a'lam bishshawaab

Wassalaamu 'alaikum wrwb.



-- Agung Cahyadi, MA