Suami Mendiamkan Selama 1 Bulan

Pernikahan & Keluarga, 6 November 2023

Pertanyaan:

Assalamualaikum wr wb..

perkenalkan saya mareta, saya mau konsultasi untuk pernikahan. bisa dibilang suami saya mungkin cemburu setelah melihat ada teman laki2 saya mengundang ke acara yang dia buat. tapi disitu saya tolak karena tidak bisa. dan mungkin suami saya menyangka isi chat itu macam2. setelah itu dia mendiamkan saya selama satu bulan dan setiap ada bicara dia kasar dan mengatai saya. pernikahan saya sudah 9 taun, dan sudah mempunyai 2 anak..

saya rasa ini titik jenuh saya di pernikahan, saya tidak tahan dengan sikapnya yang mendiamkan saya dan kata2 kasarnya terhadap saya. padahal saya tidak melakukan hal yang memang diluar batas dengan lawan jenis, karena saya tau suami saya tidak suka ada lawan jenis berhubungan dengan saya, ada yang bertanya saja dia marah..

saya harus bagaimana ya? karena waktu 1 bulan itu bukan sebentar. saya dengan suami serumah tapi tidak pernah tidur satu kamar, dengan alasan anak yang pertama kalo tidur harus ditemani dia, dan saya tidur dengan anak yang kedua..

kalau berpakaian dia hanya cukup bawa ganti ke kamar saya dan ganti dikamar lain. saya tidak kuat dan saya bingung harus bagaimana..



-- Rista Mareta (Tasikmalaya)

Jawaban:

Wa alaikum salam warahmatullahi wabarakatuhu.

Kasus yang terjadi antara anda dan suami berawal dari curiga dan cemburu. Suami anda mencurigai anda dan teman anda memiliki hubungan yang tidak biasa, sehingga dia cemburu. Walaupun menurut anda, apa yang anda lakukan dan teman anda lakukan itu adalah sesuatu yang biasa saja. Ternyata bagi suami anda, hal itu adalah sesuatu yang serius. Akibatnya suami anda menghukum anda dengan mendiamkan anda dalam waktu yang lama.

Tentu didiamkan dalam jangka waktu yang lama itu tidak nyaman. Mendiamkan yang mendidik dan memberi pelajaran seharusnya tidak selama itu. Satu bulan lebih.

Agar komunikas anda dan suami kembali berjalan normal kembali, ada beberapa saran yang bisa kami sampaikan:

  1. Mintalah maaf kepada suami atas terjadinya undangan itu. Meminta maaf kepada suami –walaupun anda tidak merasa bersalah-dapat menurunkan rasa amarah. Suami anda akan merasa bahwa anda menghormati keputusannya.
  2. Berikan kepada suami anda akses terbuka untuk menghubungi teman anda dan melacak chating anda dan teman anda. Hal itu dibutuhkan untuk menepis kecurigaan dia yang tidak berdasar.
  3. Bersikaplah ramah dan mesra. Baik dengan kata-kata maupun dengan perbuatan. Kerasnya sikap laki-laki akan luluh dengan kelembutan perempuan.
  4. Ajaklah suami anda untuk komitmen saling terbuka. Utamanya dalam pemakaian HP. Dengan keterbukaan seperti itu,akan menimbulkan sikap saling percaya dan saling menjaga dari hal-hal yang merusak hubungan suami dan istri.
  5. Tanyakan kepada suami anda secara langsung dan terus terang, maksud dia mendiamkan anda. Agar anda memiliki sikap yang jelas dalam menghadapi situasi tersebut. Jika tidak ada kejelasan, maka sikap apapun akan bisa menjadi masalah.

Demikian yang bisa disampaikan. Semoga bermanfaat. Wallahu a’lam bishowab. (as)



-- Amin Syukroni, Lc