Assalamualaikum. Semoga ada pencerahan disini. Saya sudah menika sejak 2012 dikaruniai 1 puyra dan 1putri. Suami saya melakukan kesalahan dengan terjerat judi online yang sekarang melibatkan semua keluarga, dan hutang dimana2. Suami saya pun pegi ke luar kota. Disini suami saya mengatakan dia insaf dan akan berubah. Saya sebagai istri nya memberi 1 kali lagi kesempatan dan akan menemaninya diluar kota. Tapi orang tua saya di menyetujui nya. Bagaimana jalan yang harus saya pilih baiknya?
Wa alaikum salam warahmatullahi wabarakatuhu.
Sungguh berat memilih suami atau orangtua. Tidak mudah menimbangnya. Tapi anda telah memiliki kecenderungan satu pilihan yaitu memilih suami dan memberinya kesempatan sekali lagi. insyaAllah pilihan anda lebih tepat, yaitu memilih ridha suami daripada orangtua. Hukum perempuan yang sudah bersuami dan belum tidak sama. Jika telah menikah, maka suami lebih prioritas daripada orangtua. Hal itu berdasarkan sabda Rasulullah saw berikut:
Ummul Mukminin Aisyah Radhiyallahu ‘anha berkata:
سَأَلْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ النَّاسِ أَعْظَمُ حَقًّا عَلَى الْمَرْأَةِ؟ قَالَ: «زَوْجُهَا» قُلْتُ: فَأَيُّ النَّاسِ أَعْظَمُ حَقًّا عَلَى الرَّجُلِ؟ قَالَ: «أُمُّهُ»
Aku bertanya kepada Nabi ﷺ siapakah orang yang paling besar haknya untuk ditunaikan oleh seorang wanita? Maka Nabi ﷺ menjawab: Suaminya. Kemudian Aisyah Radhiyallahu ‘anha kembali bertanya: lalu Siapakah orang yang paling besar haknya untuk ditunaikan seorang laki-laki? Nabi ﷺ menjawab: Ibunya. (HR. An-Nasa’i)
Nabi Muhammad ﷺ berkata kepada seorang wanita:
«أَذَاتُ زَوْجٍ أَنْتِ؟» قَالَتْ: نَعَمْ، قَالَ: «كَيْفَ أَنْتِ لَهُ؟» قَالَتْ: مَا آلُوهُ إِلَّا مَا عَجَزْتُ عَنْهُ، قَالَ: «فَانْظُرِي أَيْنَ أَنْتِ مِنْهُ، فَإِنَّمَا هُوَ جَنَّتُكِ وَنَارُكِ»
Apakah kamu bersuami? Dia menjawab; Iya. Nabi ﷺ kembali bertanya; Bagaimana kepatuhanmu kepadanya? Wanita itu menjawab; Aku tidak pernah enggan menunaikan haknya kecuali apa yang aku tidak mampu. Lalu Nabi ﷺ bersabda; Lihatlah dimana dirimu dihadapannya karena sesungguhnya ia adalah surgamu atau nerakamu.” (HR. Ahmad).
Untuk memuluskan niat anda, yakinkan orantua anda bahwa pilihan anda itu tepat. Karena setiap orang pasti pernah bersalah, dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah mereka yang mau taubat dan mau memperbaiki diri. Mereka yang pernah bersalah, berhak untuk mendapatkan kesempatan memperbaiki diri. Setiap orang yang bersalah pasti belajar dari kesalahannya dan berusaha unntuk tidak mengulangi kesalah yang sama.
Semoga kepercayaan anda kepada suami, membawanya ke perubahan yang lebih baik baginya anda dan keluarga anda. Semoga dengan berpindahnya anda berdua ke kota lain,mendapatkan lingkungan yang lebih baik dan kondusif untuk lepas dari hutang daripada lingkungan sebelumnya dan membawa keberuntungan yang lebih besar. Wallahu a’lam (as)