Cara Membedakan Niat Dan Lintasan

Aqidah, 19 November 2023

Pertanyaan:

Assalamu'alaikum. 

Bagaimana cara membedakan niat murtad dan lintasan murtad. Saya bingung dengan diri saya sendiri. Setiap saya ada masalah dan tekanan, di hati selalu ada kalimat " lebih baik keluar islam". Sangat sulit rasanya menahan kalimat itu di hati saya. Saya sempat lelah karena menghadapi was was murtad, dan ketika saya merasa lelah dan emosi, tiba-tiba datang kalimat seperti itu lagi. Saya takut  murtad. saya takut pernikahan saya batal. Saya sudah mengajak suami untuk menikah ulang dengan saya. Tapi dia tidak mau. Saya harus bagaimana.



-- Hamba Allah (Tasikmalaya)

Jawaban:

Wa'alaikumussalaam wrwb.

Lintasan fikiran itu hanya sekedar angan angan dan tidak disertai dengan azam/kemauan mau melaksanakan, yang karenanya tidak menimbulkan hukum, tetapi bisa berdampak buruk yaitu lahirnya penyakit waswas yang merupakan gangguan setan, kalau niat itu ada azam atau kemauan kuat untuk melaksanakan, maka akan berdampak pada hukum

Dan apa yang terjadi pada anda saat ada masalah muncul dihati kalimat "lebih baik keluar islam" bisa masuk dalam kategori niat tapi tidak pasti waktunya (ada keraguan, padahal iman itu tidak boleh disertai keraguan/QS.49:15)

Syekh Nawawi Banten menjelaskan, ketika seorang muslim berniat atau berencana murtad di masa yang akan datang maka seketika itu juga dia telah murtad. Misalnya, dia mau murtad besok, maka saat itu juga dia telah keluar dari agama Islam. 

Penjelasan tersebut sebagaimana keterangan Syekh Nawawi berikut.

أو عزم على الكفر في المستقبل، بأن عزم الآن أن يكفر غدا فيكفر حالا 

Atau ada orang bertekad akan kufur pada waktu mendatang, yaitu pada waktu sekarang ia berketetapan hati akan kufur pada hari besok, maka ia murtad seketika.”

Syekh Muhammad bin Salim dalam kitab Is'adur Rafiq menjelaskan, ketentuan itu berlaku pula bagi orang yang berniat murtad tahun depan dan semisalnya, meskipun pada waktu yang sangat lama, ia murtad seketika itu juga. 

Sebab keimanan tidak sah kecuali selamanya. Orang yang rela dirinya murtad, kapanpun itu, maka otomatis ia murtad seketika. (Muhammad bin Salim bin Sa'id Babashil, Is'adur Rafiq, [Al-Haramain], juz I, halaman 53).

In syaa Allah yang terjadi pada anda, tidak termasuk murtad, tetapi itu sebuah kesalahan besar dalam iman anda kepada kebenaran agama, karenanya, anda wajib untuk bertaubat dengan benar dan memperbaiki iman anda, belajarlah dengan sungguh sungguh, bermohonlan dengan benar kepada Allah agar Allah berkenan untuk membimbing anda dan melindungi anda dari kejahatan makhluk-Nya

Demikian, semoga Allah berkenan untuk memberikan kemudahan, taufiq dan ridho-Nya

Wallahu a'lam bishshawaab

wassalaamu 'alaikum wrwb.



-- Agung Cahyadi, MA