Tidak bisa khusyuk dalam shalat, selalu muncul pikiran menghina seseorang...apakah sah ?
1. Didalam bekerja selalu menghina seseorang seperti pelacur, pencuri dll...apakah halal rezeky nya ?
Wa alaikum salam warahmatullahi wabarakatuhu
Khusyu artinya tenang. Khusyu’ adalah aktifitas hati yang menampilkan sikap tenang dan tunduknya anggota tubuh. Demikian yang dikatakan imam Qurtubi dalam tafsirnya ketika menjelaskan tafsir surat al baqarah ayat:45.
Shalat sah manakala telah terpenuhi syarat dan rukun sahnya shalat. Dan khusyu bukan merupakan syarat atau rukun sahnya shalat, maka shalat yang tidak disertai kekhusyuan shlatnya sah tapi tidak mendapatkan keutamaan khusyu’. Diantara keutamaan khusyu adalah ampunan dosa, rasulullah bersabda:
مَا مِنِ امْرِئٍ مُسْلِمٍ تَحْضُرُهُ صَلَاةٌ مَكْتُوبَةٌ فَيُحْسِنُ وُضُوءَهَا وَخُشُوعَهَا وَرُكُوعَهَا إِلَّا كَانَتْ كَفَّارَةً لِمَا قَبْلَهَا مِنَ الذُّنُوبِ مَا لَمْ يُؤْتِ كَبِيرَةً وَذَلِكَ الدَّهْرَ كُلَّهُ
Tidaklah seorang muslim mendapati shalat wajib, kemudian dia menyempurnakan wudhu`, khusyu’ dan ruku’nya, kecuali akan menjadi penghapus bagi dosa-dosanya yang telah lalu, selama tidak melakukan dosa besar; dan ini untuk sepanjang masa. (HR Muslim)
Syarat sahnya shalat:
Rukun sahnya shalat adalah:
Menghina dan bekerja adalah dua hal yang berbeda. Menghina orang lain berdosa. Adapun orang bekerja berhak mendapatkan imbalan yang halal selama pekerjaan yang dikerjakannya halal juga, meskipun saat bekerja terkadang menghina orang lain. Wallahu alam bishowab. (as)