Assalamualaikum Bismillah.
Saya memiliki usaha jual beli pakaian, dan di rumah memiliki stock barang yg banyak hingga mencapai nishob. namun semenjak covid. penjualan kami menurun drastis. stock barang di rumah sdh mencapai nishob dan haul krn memang brg tdk keluar. sdh kami coba untuk di obral dan di diskon namun tetap stock masih banyak.
Pertanyaannya, apakah kami harus terus mengeluarkan zakat, meski penjualan kami sepi dan keuntungan yg di dapat langsung habis untuk kebutuhan sehari2?
misal kami harus tetap mengeluarkan zakat, apakah kami bisa mengeluarkan zakat berupa brg dagangan kami? krn untuk mengeluarkan zakat berupa uang akan memberatkan kami.
Wa'alaikumussalaam wrwb.
Selama barang dagangan anda mencapai nishob dan berumur satu tahun, maka dagangan anda terkena wajib zakat perdagangan sebesar 2.5%, mekipun anda tidak untung dan bahkan meskipun anda merugi, adapun ketika datang waktunya anda membayar zakat anda belum mempunyai uang, maka anda bisa membayarnya ketika nanti barang dagangan anda laku terjual, yakinlah bahwa pada saat melaksanakan kewajiban zakat pada waktunya, Allah pasti akan memberikan yang berlipat kepada anda, sebagaimana Allah janjikan dalam Al Qur'an suroh Ar Rum ayat ke-39