Dikatakan Berghibah

Akhlaq, 13 Februari 2025

Pertanyaan:

Assalamu'alaikum ustadz.. saya tinggal jauh dr kota kelahiran, selain silaturahim saat mudik kadang sy menanyakan kabar saudara atau temen lewat hp dengan  menanyakan kabar/kondisi mereka, kadang saudara itu curhat terkait keluarganya(suami, ibu mertua, saudaranya) kalau temen kadang curhat antar sesama temen dg menyampaikan aib temen satunya, kadang sy sebagai pendengar menyampaikan empati dg istighfar atau menanggapi dg anggukan dg komentar  "masa.. ya Allah" gitu dan sy merasa bersalah mengetahui aib antara keluarga atau temen...apakah hal yg demikian bs dikatakan ghibah ustadz..lalu apakah sy harus meminta maaf ke orang yg dibicarakan karena sudah mengetahui aib mereka,mohon pencerahannya ustadz.. jazakumullah khoiron katsir 



-- Hamba Allah (Jatim)

Jawaban:

Wa'alaikumussalaam wrwb.

Benar, hal tersebut termasuk ghibah, karena saudara anda atau teman anda telah menceritakan aib orang lain (keluarganya atau kerabatnya). Dan dalam hal ini anda ikut berdosa atas ghibah tersebut, karena anda mendengarkan dan tidak mencegah saudara atau teman yang mencerikan aib tersebut, mestinya anda harus segera mengenhentikan cerita saudara atau teman tentang aib tersebut.

Dalam hal ini anda tidak harus meminta maaf kepada yang dighibahi, tetapi wajib beristighfar kepada Allah dan bertekad untuk tidak mengulangi lagi dan meminta kepada saudara dan teman yang telah melakukan ghibah untuk tidak lagi bercerita tentang aib saudaranya atau temannya. Demikian, semoga Allah berkenan untuk memberikan kemudahan, taufiq dan ridho-Nya. Wallahu a'lam bishshawaab

Wassalaamu 'alaikum wrwb.



-- Agung Cahyadi, MA